Menjadi Batu Penjuru Forex
quotBatu yang dibuang oleh Tukang bangunan telah menjadi Batu penjuruquot (Tb. 1: 3 1a.2a 2: 1b-8 Mzm 112: 1-2.3-4.5-6 Mrk 12: 1-12) Yesus Muley berbicara kepada mereka dentro perumpamaan: Adalah Seorang membuka, kebun, anggur, dan, menanam, pagar, sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memorias anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. Dan ketika sudah tiba musimnya, es menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka. Tetapi mereka menangkap hamba itu que memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa. Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan. Lalu ia menyuruh seorang hambú lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul y ada yang mereka bunuh. Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya yang kekasih. Akhirnya ia menyuruh diá kepada mereka, katanya: Anakku akan mereka segani. Tetapi penggarap-penggarap itu berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, makis warisan ini menjadi milik kita. Mereka menangkapnya dan membunuhnya, lalu melemparkannya ke luar kebun anggur itu. Sekarang apa yang Akan dilakukan oleh Tuan kebun Anggur UIT Ia Akan datang dan membinasakan penggarap-penggarap UIT, Lalu mempercayakan kebun Anggur UIT kepada Lain orangután orangután. Clasificación no pernahkah kamu Membaca nas ini: Batu yang dibuang oleh Tukang-Tukang bangunan telah menjadi Batu Penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, Suatu perbuatan ajaib di mata Kita. Lalu mereka berusaha untuk menangkap Yesus, karena mereka tahu, bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya dengan perumpamaan itu. Tetapi merece la pena el orangán banyak, jadi mereka pergi dan membiarkan Dia. (Mrk 12: 1-12). Demikian kutipan (en) Warta Gembira hari ini. Berrefleksi atas Bacaan-Bacaan hari ini saya sampaikan Catatan-Catatan Sederhana sebagai berikut: pada normal de 8226 Di dentro situasi umumnya dentro hidup bersama párrafo petinggi atau penting orangután orangután / terkemuka secara socio-politik yang tampil, sedangkan mereka yang dinilai Kecil dan bodoh tersingkir . Namun pada Saat-Saat genting mereka yang tersingkir ini sungguh dibutuhkan, sebagai Contoh ada Kotoran di Lantai Kantor atau ruangan pasti Akan mencari párrafo pembantu Untuk Segera membereskan. Dalam hal kejahatan demikian juga: mierka yang dianggap kecil sungguh menjadi ujung tumba dalam melakukan kejahatan. Anak-anak atau bayi juga menjadi sasaran kejahatan dengan penculikan bayi atau Anak-anak ada tidak sementara waktu orangtua / dewasa kebingungan, sedangkan kalau orangután dewasa tidak ada sementara waktu Clasificación no apa-apa alias dibiarkan saja. Paradigma atau Cara berpikir Tuan memang berbeda dengan paradigma atau Cara berpikir manusia, manusia Lebih-yang Lebih bersikap materialistis mentales dan serakah, sebagaimana dikisahkan dentro Warta Gembira hari ini sebagai penyewa atau penggarap. Dalam Hidup biasa sehari-hari ada kemungkinan kita juga kurang memperhatikan jiwa kita alias hidupapie, Orang juga kurang memperhatikan espiritualidad atau karisma dalam hidup sehari-hari, padahal carisma sungguh menjadi batu penjuru kehidupan kita. Sabda hari ini kiranya mengingatkan kita untuk sungguh memperhatikan dan menghayati karisma hidrop dan panggilan kita masing-masing. 8226 Nak, pergilah dan jika kaujumpai seorang MISKIN dari Saudara-kita Saudara yang diangkut tertawan ke Niniwe Dan Yang dengan segenap hati ingat kepada Tuhan, bawalah mari ke, Supaya Ikut makan. Aku hendak menunggu, anakku, hingga engkau kembali. (Tb 2: 2). Demikian kata Tobit kepada Tobías, anaknya dalam jamuan makan bersama. Pesan Tobit kepada Tobia en el kiranya baik kita renungkan dan hayati. Marilah kita perhatikan orang-orang miskin en la orilla de un árbol de lingkungan hidrop kita dimanapun dan kapanpun. Marilah kita hayati salah atau lema hidup menggereja atau beriman, yaitu preferencial con / para los pobres. Memang pertama-tama harus kita perhatikan kebutuhan se escondió el seka-hari, antara lain makan dan minum yang memadai. Namun baiklah kami ingatkan bahwa dari merka yang miskin dan berkekurangan kita juga dapat belajar, yaitu perihal keutamaan-keutamaan atau nilai-nilai kehidupan yang tidak kita miliki. Mereka yang miskin dan berkekurangan serta baik alias bermoral, pada umumnya memiliki keutamaan penyeraan diri pada Penyelenggaraan Ilahi, denata kata lain mereka lebih beriman. Hati, budi dan tenaganya, terbuka, bagi, yang, lain, serta, siap, sedia, membantu, mereka, yang, minta, bantuan. Pengalaman saya pribadi sebagai imam atau pastor: melayani mereka yang miskin dan kaya sungguh berbeda. Yang miskin ketika dilayani kemudiano berterima kasih, sementara yang kaya sudah dilayani dengan baik masih terus menuntut dan mengeluh. Maklum orang kaya biasa memerintah de tempat tinggal atau kerja mereka, maka di tempat umum atau kegiatan punch ada kecenderungan untuk memerintah ingin dilayani. Haleluya Berbahagialah orang yang takut akan TUHAN, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya. Anak cucunya akan perkasa de bumi angkatan orangán benar akan diberkati. Harta dan kekayaan ada dalam rumahnya, kebajikannya tetap untuk selamanya. Di dalam gelap terbit terang bagi orang benar pengasih dan penyayang orang yang adil. (Mzm 112: 1-4) Yakarta, 7 Maret 2011 Ignacio Romo Sumarya, SJ KASIHILAH SESAMAMU Manusia di 06.08Disadur dari Renungan Harian Aire Hidup, edisi 5 Januari 2012 - Batu yang dibuang oleh Tukang-Tukang bangunan telah menjadi Batu Penjuru. Mazmur 118: 22 Segala perbuatan Tuhan itu heran dan ajaib. Tidak bisa diukur oleh akal sehat manusia. Ada tertulis:. Jalanmu bukanah jalan-Ku, demikianlah firman Tuhan. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu. (Yesaya 55: 8-9). Jika seorang, tukang, bangunan, atau, ahli, bangunan, sudah, berkata, bahwa, batu, tertanu, tidak, cocok untuk, membangun, sebuah, rumba, adalah percuma kita, menanyakan, hal, itu, lazy, orang, lain, yang, bukan, ahlinya. Tetapi, hal yang y tidak lazim en la playa, Batu yang dibujando en la playa de bikinis y bangunan en la playa. (Ayat nas). Siapakah yang dimaksud dengan batu itu Alkitab dengan tegas menyatakan, yesus adalah batu yang dibujante de tukang-tukang bangunan - yaitu kamu sendiri, namun ia telah menjadi batu penjuru. (Kisá 4:11). Sungguh, bagi Tuhan tidak ada perkara yang mustahil Ituah sebabnya pemazmur berkata, Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita karenanya (Mazmur 118: 24). Hari yang dijadikan Tuhan adalah hari kétika batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan itu tela de menjadi batu penjuru, Hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita, (Mazmur 118: 23). Hari yang teramat sangat istimewa di mana Alá telah menentukan Tuhan yesus kristus sebagai batu penjuru hari di mana. Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi yang telah dibangkitkan Dios dari antara orang mati - (Kisá 4:10). Jadi, hari yang telah dijadikan Tuhan adalá hari kebangkitán Kristus dari antara orang mati. Rasul Petrus berkata,. Datangah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah. Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sión sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan. Karena UIT bagi kamu, yang Percaya, ia Mahal, tetapi bagi mereka yang tidak Percaya: Batu yang telah dibuang Oleh bangunan Tukang-Tukang, telah menjadi Batu Penjuru, juga telah menjadi Batu Batu sentuhan dan Suatu sandungan. (1 Petrus 2: 4, 6, 7). Tuhan Yesus adalá batu penjuru kita, olehNya kita beroleh keselamatan 4 comentarios: makasih yahh sampe saat en aku sering baca renungan ini. tq buat yang publicar kiranya TUHAN MEMBERKATI makasih banget atas renungan dan penjelasannya GBU :) Terima kasih sekarang baru pahamBATU YANG DIBUANG Telah MENJADI BATU Penjuru Dengarkanlah Suatu perumpamaan de Más. Adalah seorang tuan tanah membúka kebun anggur dan membuat pagar sekelilingnya. Ia menggali lubang tempat memorias anggur dan mendirikan menara jaga di dalam kebun itu. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. Especie del híbrido del híbrido de la madre del híbrido del híbrido de la madre de la hamburguesa de la hamburguesa de la hamburguesa de la hamburguesa de la hamburguesa. Tetapi, penggarap-penggarap itu, menangkap hamba-hambanya, itu: merok memukul yang seorang, membunuh yang lain dan melempari yang lain lagi dengan batu. Kemudian tuan itu menyuruh pula hamba-hamba yang lain, lebih banyak daripada yang semula, tetapi mereka pun diperlakukan sama seperti kawan-kawan mereka. Akhirnya ia menyuruh, anaknya kepada mereka, katanya: Anakku akan mereka segani. Tetapi ketika penggarap-penggarap itu melihat anaknya itu, mina de berkata seorang kepada yang lain: Inilah ahli warisnya, mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik kita. Mereka menangkapnya dan melemparkannya ke luar kebun anggur itu, lalu membunuhnya. Apabila Tuan kebun Anggur UIT datang, apakah yang Akan dilakukannya dengan penggarap-penggarap UIT Kata mereka kepada-Nya, Ia Akan membinasakan orangután orangután Jahat UIT dan kebun anggurnya Akan disewakannya kepada penggarap-penggarap acostado, yang Akan menyerahkan hasilnya kepadanya pada waktunya. Kata Yesus kepada mereka, Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibujante de tukang-tukang bangunan tela de menjadi batu penjuru: Sebab itu, Aku berkata, kepadamu, bahwa, Kerajaan, Allah, akan, diambil, kamu dan akan, diberikan, kepada, suatu, bangsa, yang, akan, menghasilkan, buah, Kerajaan, itu. Ketika imam-imam kepala de orang-orang Farisi mendengar perumpamaan-perumpamaan Yesus, mereka mengerti bahwa merkalah yang dimaksudkan-Nya. Mereka berusaha untuk menangkap Dia, tetapi mereka taked orang banyak, karena orang banyak itu menganggap Dia nabi. (Mateo 21: 33-43, 45-46) Bacaan Pertama: Kej 37: 3-4,12-13,17-28 Mazmur Tanggapan: Mzm 105: 16-21 Batu yang dibujo oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru (Mzm 118: 22). Para los pengkhotbah Kristiani di awal-awal sejarah Gereja kelihatannya suka menggunakan ayat mengeo batu yang dibujando de tela y menjadi batu penjuru ini. Dengarkanlah apa yang dikatakan Petrus (oleh ditemani Yohanes) yang penuh dengan Roh Kudus berbicara di hadapan Mahkamah Agama, al sebagai berikut: Yesus adalah Batu yang dibuang oleh Tukang-Tukang bangunan yaitu kamu sendiri namun ia telah menjadi Batu Penjuru (Kis 4:11) . Sebagai batu yang dibujante, Yesus masuk ke dalam ikatan solidaritas dengan para korban yang tak bersalah di segala zaman. Perumpamaan tentang kebun angur adalah cerita mengenai tindakan kekerasan yang kejam dan 8230 berdarah, sampai menghilangkan nyawa orang Darah Yesus yang dicurahkan dari atas kayu salib menjadi bagian dari sejarah sekian banyak darah orang-orang tak bersalá dari abad ke abad. Di Abad ke-20 saja diperkirakan ada Sekitar 100 juta orang yang telah dibunuh dentro de Dunia perang, lainnya perang-perang, perang gerilya dan perang Antara Geng preman-preman, Kamp konsentrasi, gulag di Uni Soviética, Tokoh-Tokoh pembunuhan-pembunuhan, terorisme Dlsb. Yesus masuk ke dalam kelompok orang-orang tak bersalah yang menderita sebagai tawanan-tawanan hati nurani, para los hombres y las mujeres kurban penindasan HAM. Dunia orangután orangután tak bersalah juga mencakup orang-orang yang tidak mendapat Bagian yang Adil dentro de un hal distribusi sumber Daya Dunia, párrafo korbán fiskal kebijakan-kebijakan dan moneter dari Pemerintah yang Lebih mementingkan Perlindungan terhadap diri párrafo pengusaha dan orang kaya, juga párrafo korbán Dari Eksploitasi lingkungan hidup yang merusak udara, aire dan lapisan ozono yang seyogianya melindungi penduduk bumi. Setiap hari kita adalah korban-korban dari kesalahpahaman, ketidakhati-hatian, keserakahan. Kita menderita karena ambisi, akal-akalan, ketamakan, ketidakpekaan dlsb. Dari orang-orang lain. Siapa saja yang berada dentro posisi sebagai korbán-korbán tak bersalah, de Dapat memandang Yesus di kayu salib, dan Ia SIAP menyambut mereka dengan Tangan Terbuka Lebar-Lebar dan kemudian merangkul mereka: karena Dia adalah Batu yang dibuang, sama seperti dengan semua orang yang ditolak / Dibujando dan korban-korban tak bersalah lainnya. Di atas kayu salib Yesus adalá suatu tanda bela rasa dan solidaritas. Dan, dalam kebangkitan-Nya Día adalah suatu tanda pengharapán dan pemulihan nama baik-Nya. Batu yang dibuang olek tukang-tukang bangunan malah dipilih untuk berfungsi sebagai batu penjuru yang sangat vital dalam sebuah bangunan. Hal itu terjadi dari pihak TUHAN (YHWH), suatu perbuatan ajaib di mata kita (Mat 21:42 bdk., Mzm 118: 23). Yesus adalah suatu tanda untuk menunjukkan bahwa Allah berpihak pada para korban yang tak bersalah. Allah Bapa yang membangkitkan Yesus dari alam maut, akan membersihkan nama baik semu orang tak bersalah yang menderita karena ulah orang lain. Namun mereka harus menunggu dengan sabar sampai tiba waktu (Yunani: Kairos) Allah sendiri. Yesus yang bangkit dari antara orangum mati, ada tanda pengharapan dan pengakuan bahwa dir-Nya adalah Ilahi. Santo Petrus dalam suratnya yang pertama menasihati de mengajak kita: Datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi dipilih dan dihormati di hadirat Allah. Biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunano suatu rumah rohani (1Pr 2: 4-5). Guna mengakhiri permenungan kita kali ini, marilah kita mendengar dengan penuh rasa syukur bagiano akhir dari Sabda-sabda Bahagia yang disabdakan Yesus: Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersuka cita dan bergembiralah, karena upahmu besar di surga, sebab demikiano juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu (Mateo 5: 11-12). DOA: Bapa surgawi, kuat-kuasa-Mu seringkali terlihat justru de comerh-tengah kegagalan manusia. Batu yang dibuang olek tukang-tukang bangunan justru kaujadikan batu penjuru yang sangat penting demi keselamatan manuscrito, dalam hal ini Yesus Kristus, Tuhan y Juruselamat kami. Terpujilah nama-Mu, ya Allah kami, sekarang y selama-lamanya. Amin. Untuk mendalami Bacaan Pertama hari ini (Kej 37: 3-4,12-13,17-28), bacalao tulisán yang berjudul KAISH YUSUF BIN YAKUB (bacaan untuk tanggal 9-3-12) dalam situs / blog PAX ET BONUM. (Tulisan ini adalah revisi dari tulisan dengan judul sama untuk bacaan tanggal 21-3-14 dalam situs / blog SANG SABDA) Sdr. F. X. Indrapradja, OFS
Comments
Post a Comment